Jakarta – Kunjungan kerja Presiden SBY ke luar negeri hanya efektif empat hari. Bila sewaktu-waktu kondisi Gunung Merapi memburuk, Presiden SBY kembali ke
Tanah Air.
Demikian jawaban Menko Polhukam Djoko Suyanto saat ditanya kemungkinan jadwal kunjungan kerja Presiden SBY ke luar negeri akan berubah. Sebab hingga kini, status Merapi masih dinyatakan awas.
“Bila ada perubahan signifikan, tiap saat Presiden bisa kembali ke Tanah Air,” kata Djoko, Kamis (11/11/2010), di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Djoko menyatakan keputusan Presiden SBY menghadiri KTT G20 di Seoul dan KTT APEC di Yokohama didasarkan pertimbangan pentingnya ajang tersebut bagi Indonesia. Pada saat sama, analisa Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana memperkirakan hingga 4 hari ke depan perubahan aktifitas Merapi tidak signifikan.
“Aktifitasnya tidak ada meningkat atau menurun. Bukan pula sudah aman atau memburuk kondisinya. Status masih awas,” tegas Djoko yang dicegat usai melepas keberangkatan Presiden SBY ke Korea dan Jepang.
Keputusan Presiden SBY melakukan kunjungan kerja ke dua negara itu diumumkan pagi ini. Keputusannya diambil setelah semalam menerima laporan dari sejumlah pejabat teknis terkait.
Total rangkaian acara KTT G20 dan KTT APEC akan berlangsung selama 4 hari. Tetapi hanya dua hari yang akan Presiden SBY ikuti, yakni hari kedua KTT G20 dan hari pertama KTT APEC.
“Keputusan buat berangkat ke Korea diputuskan semalam jam 23.00 WIB, kalau ke Jepang baru tadi pagi,” kata Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha.
Sumber : Detik News