Seputar Tapsel

Brimob Padang Sidimpuan Pantau Situasi Lahan Konflik

Palas  – Sedikitnya 20 personel atau satu pleton satuan Brimob Padang Sidimpuan dipimpin Danton Brimob Ipda Maratoga, memantau situasi dan perkembangan yang terjadi di lahan konflik seluas 300 antara masyarakat Desa Aek Tinga Kecamatan Sosa dengan PT Victorindo Alam Lestari (VAL) Aliaga Kecamatan Hutaraja Tinggi (Huragi), Minggu (14/12) lalu. Pantauan MedanBisnis di lokasi konflik, kehadiran pasukan brimob dan sejumlah personil Polsek Sosa bersama pimpinan PT VAL Aliaga dengan membawa satu unit alat berat zonder untuk mengangkut buah sawit yang sudah dipanen karyawan pada seminggu yang lalu itu, memicu keributan di masyarakat Aek Tinga yang mendapat dukungan moral dari ratusan warga desa lain yang ikut turun ke lokasi itu. Namun, akhirnya buah sawit tetap tidak bisa dikeluarkan dari lahan konflik itu.

Kehadiran pasukan Brimob yang didampingi Kapolsek Sosa AKP Henman Limbong SH bersama Manager PT VAL Aliaga Julius dan Humas Sutrisno ini, untuk meminta persetujuan dari masyarakat agar buah sawit sebanyak 20 ton yang telah dipanen karyawan perusahaan seminggu yang lalu dapat dikeluarkan dari lahan konflik.

Kapolsek Sosa AKP Henman Limbong SH ditemui MedanBisnis, Selasa (16/12) mengatakan berdasarkan laporan lisan yang disampaikan manager PT VAl Aliaga Julius kepada pihaknya soal penahanan buah sawit sebanyk 20 ton yang sudah dipanen karyawan agar dapat dikeluarkan, pihaknya bersama Danton Brimob dari Padang Sidimpuan Ipda Maratoga bersama 1 pleton personil brimob turun ke lokasi konflik untuk memantau situasi.

Dikatakannya, menunggu proses penyelesaian yang sedang dilakukan Pemkab Palas, Polsek Sosa terus menugaskan 3 personil polisinya setiap harinya ke lokasi konflik untuk memantau kondisi dan perkembangan yang terjadi di lokasi konflik tersebut.
Hal senada juga dikatakan Danton Brimob Ipda Maratoga usai bertemu dengan masyarakat di lokasi konflik. Dia mengatakan, pihaknya sudah mengetahui situasi dan kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan, hasil pertemuan tersebut akan dilaporkannya kepada pimpinannya.

Manager PT VAL Julius mengatakan, pihaknya hanya bertugas untuk melihat situasi yang terjadi di lapangan dan melaporkan setiap kejadian tersebut kepada pimpinan perusahaan, sementara ini belum ada aktivitas di lahan konflik.

Sedangkan perwakilan masyarakat, Syawaluddin Hasibuan, Basirun dan Sundut Harahap menegaskan, tindakan penahanan buah sawit yang telah dipanen oleh karyawan perusahaan di lahan konflik tersebut tidak dibenarkan diangkut, dikarenakan PT VAL telah menodai hasil pertemuan mediasi di Aula Kantor Camat Sosa beberapa waktu lalu yang dipimpin oleh Wabup Palas.(medanbisnis)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.