Home / Budaya (page 3)

Budaya

RAMADHAN DI KAMPUNG KAMI (bagian 5)

Diceritakan Tagor Lubis dari Pojok Kedai Lontong Medan (kenangan masa kecil di Mandailing 1970 – 1980)   Hari pertama di bulan Ramadhan,  kampung kami seperti baru selesai bersolek merias diri. Masjid masjid dipoles dengan cat yang baru, bak bak penampungan ...

Read More »

RAMADHAN DI KAMPUNG KAMI (bagian empat)

Diceritakan Tagor Lubis dari Pojok Kedai Lontong Medan (kenangan masa kecil di Mandailing 1970 – 1980) Cara lain kami menikmati sungai Batang Gadis yang indah itu dengan memanfaatkan arus derasnya. Kami susun dan kami satukan beberapa batang pisang, kami jadikan ...

Read More »

B A B I A T (Episode 1)

Karya: Halak Kotanopan Sudah hampir sebulan ini masyarakat di beberapa kampung di Mandailing dicekam ketakutan. Tidak ada anak anak yang berkeliaran diluar rumah. Apalagi anak anak yang bermain di pinggiran sawah. Lambaian padi yang menguning justru seolah menyimpan ancaman untuk ...

Read More »

RAMADHAN DI KAMPUNG KAMI (bagian tiga)

Diceritakan Tagor Lubis dari Pojok Kedai Lontong Medan (kenangan masa kecil di Mandailing 1970 – 1980) Kampung kami di belah oleh sungai Batanggadis, airnya deras berbatu dan berkerikil. Masa itu kami bebas mencari ikan di sungai  dengan berbagai cara. Untuk ...

Read More »

RAMADHAN DI KAMPUNG KAMI (bagian dua)

Diceritakan Tagor Lubis dari Pojok Kedai Lontong Medan (kenangan masa kecil di Mandailing 1970 – 1980)   Bagi kami waktu masih kanak kanak, bulan Ramadhan ini adalah bulan dimana setan dan jin diikat. Entah ngikatnya dimana wallohualam. Ada pula yang ...

Read More »

RAMADHAN DI KAMPUNG KAMI (bagian satu)

Diceritakan Tagor Lubis dari Pojok Kedai Lontong Medan (kenangan masa kecil di Mandailing 1970 – 1980)   Ramadhan bulan penuh rahmat,  bulan penuh berkah, serta bulan penuh ampunan. Dan banyak lagi sebutan untuknya. Dahulu, waktu kami masih kanak kanak, saat ...

Read More »

Sembilang Pauh di Pantun Melayu

Ada sebuah ungkapan yang sangat dikenal di dunia Melayu: ”Kalau tak pandai berpantun, jangan mengaku orang Melayu”. Adagium ini menunjukkan bagaimana pantun telah memegang peran penting dalam kehidupan sehari hari masyarakat Melayu. Bagi mereka, jika hendak dipandang sebagai orang yang ...

Read More »