Seputar Madina

KKM Konversikan Kebudayaan Mandailing ke Industri

PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Dosen di Universitas Utrecht, Blanda Dr.Hayyan Ul Hag SH, LL.M menyatakan Kampoeng Kaos Madina (KKM) memiliki peran mengkonversi kebudayaan Mandailing ke dunia industri.

“Saya terkesan melihat kesungguhan dan komitmen yang diperlihatkan Sobir Lubis dari Kampoeng Kaos Madina yang nota bene seorang pengusaha, tetapi memiliki perhatian serius dalam pengembangan kebudayaan,” katanya usai berkunjung ke KKM, Panyabungan, Mandailing Natal, Jum’at (14/6/2013).

Di sisi lain, Dr. Hayyan juga melihat KKM ini meski dengan tehnologi yang masih terbatas, mampu mengkomunikasikan produk-produk pembelajaran kepada masyarakat luas.

Ini upaya yang konkrit dalam mengembangkan potensi kebudayaan masyarakat Mandailing Natal. Memberikan kontribusi yang positif dalam peng-konservasian bukan hanya mengkonversi produk-produk kebudayaan ke dalam industri, tetapi juga mengajarkan masyarakat Mandailing untuk berekonomi melalui kebudayaan.

“Dari Kampoeng Kaos yang kecil ini, dia bisa memproduksi 100 hingga 1200 produk sehari untuk kaos yang mengkonservasi dan merefleksikan kebudayaan Mandailing Natal. Ini kan satu langkah yang konkrit dimana masyarakat Mandailing itu bisa mengenal dan melihat pentingnya kebudayaan itu sebagai asset ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, ini juga gambaran tumbuhnya kesadaran kolektif masyarakat Mandailing Natal itu terhadap pengembangan ekonomi dari kekayaan kebudayaan.

Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara

Comments

Komentar Anda

2 thoughts on “KKM Konversikan Kebudayaan Mandailing ke Industri

  1. Mantaapp….hubungan budaya dan industri adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harapannya dengan industri seperti ini ekonomi warga bisa ditingkatkan

Tinggalkan Balasan ke TapselMadinaBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.