Laporan: Zukma Dona Sari dari Aceh Tamiang
Persoalan stunting menjadi masalah yang cukup menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Indonesia pun memiliki target menurunkan kasus stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.
Kondisi stunting pada anak memang cukup meresahkan masyarakat. Pasalnya situasi ini merupakan suatu masalah kesehatan pad beberapa negara di dunia.
Stunting, ditandai dari kondisi fisik anak. Berciri tubuh yang pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Ada berbagai macam penyebab anak mengalami stunting, antara lain asupan nutrisi yang tidak tercukupi; pemahaman ibu yang terbatas tentang asupan gizi; hingga situasi lingkungan tempat si anak tinggal.
Menyikapi kondisi ini sekelompok mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) yang mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pun tergerak untuk memberikan informasi terkait stunting.
KKN-PPM Unimal kelompok 187 yang digerakkan dosen pembimbing, Muthmainnah, S.Kom,M.Kom membuat Gerakan Rumah Gampug Gizi (RGG) di Dusun Kebun Ubi, Rantau Pauh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, sejak 26 Oktober hingga 25 November mendatang.
Program ini dimunculkan karena mahasiswa menerima temuan data sebanyak 13 anak di Dusun Kebun Ubi mengalami stunting. Pada gerakan Rumah Gampung Gizi ini, mahasiswa bekerjasama dengan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat dan melakukan serangkaian acara. Dimulai pemeriksaan berat badan, lingkar lengan dan tinggi pada anak usia 2 tahun.
Selain itu, ibu dan anak juga diberikan vitamin dan buah-buahan secara berkala serta dilakukan pemeriksaan tentang apakah keduanya mengalami kekurangan energi kronis atau tidak.
“Saat menjalankan program RGG ini, anak yang diduga alami stunting dan ibu hamil akan dicek. Apakah kekurangan energi kronis atau tidak. Di tempat RGG, ibu dan anak akan diberi makan dan dilihat porsi yang dibutuhkan,” kata Sarah Ramadani, ketua kelompok KKN-PPM K187 Unimal, Aceh, Sabtu (7/11/2021).
Nantinya, program ini akan terus berkelanjutan bahkan setelah KKN telah selesai dilaksanakan. Ke depan program ini akan diteruskan oleh pihak PKK Dusun Kebun Ubi.
“Dengan kegiatan belajar bersama diharapkan menurunkan risiko stunting pada desa tersebut,” kata Sarah Ramadani lagi.
Mahasiswa yang telah bergabung dalam kelompok KKN-PPM K187 Unimal itu meliputi Sarah Ramadani (Ekonomi Pembangunan); Lidya Istiqa (Teknik Informatika); Yunita Sari (Teknik Elektro); Damayanti (Teknik Elektro); Zukma Dona Sari (Administrasi Bisnis); Nadya Restianda (Administrasi Bisnis); Elsa Tari Utami (Teknik Elektro); Dilla Nurnila Mala Sari (Teknik Informatika); Maulydia Ulfa (Administrasi Bisnis) dan Gheby Fabian Sumampouw (Ilmu Hukum).
Mereka melaksanakan kegiatan KKN tersebut mulai 26 Oktober hingga 25 November mendatang.
Kegiatan ini telah diadakan rutin setiap hari Selasa dan Kamis. Para mahasiswa berharap gerakan RGG ini dapat terus berlanjut.
Editor: Dahlan Batubara