Berita Nasional

Malaysia Babat Habis Hutan RI


Anggaran Ludes, Kemenhut Batasi Operasi

JAKARTA- Cukong-cukong Malaysia semakin giat melancarkan operasi penggundulan hutan ilegal di wilayah Indonesia. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan, tindak kejahatan kehutanan dan pembalakan liar meningkat tajam pada Desember. Kejadian itu karena para pelaku ilegal logging tahu bahwa kementerian sudah tidak memilki anggaran untuk operasi pengawasan hutan.

“Pengambilan kayu dilakukan dengan rakit dan dikirim dalam jumlah besar ke Malaysia. Pastinya mafia ada di Malaysia,” kata Zulkifli ketika ditemui di kantornya kemarin (30/12).

Dia mengatakan, tindak kejahatan hutan masih ditemukan di Sumatera Selatan, Giam Siak Kecil (Riau), Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat, dan Padang Lawas, bahkan sudah meluas ke Sulawesi Selatan. Kerugian negara akibat pencurian kayu oleh cukong Malaysia ini mencapai triliunan rupiah karena hutan yang dirambah mencapai ratusan ribu hektar.

“Kerusakan ekologi juga tidak bisa dinilai dengan uang,” katanya.

Dia menyatakan sudah mengirim tim untuk menangani kasus perambahan kawasan disertai pembakaran dan pembalakan ilegal di sejumlah daerah. Sampai saat ini tim masih bekerja di lapangan untuk mengamankan hutan nasional.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Hadi Daryanto mengatakan, tahun ini pihaknya telah berhasil menangani 94 kasus pembalakan liar. Dari jumlah itu, 56 kasus sudah sampai pada tahap P21 dan 13 kasus sudah divonis.

“Untuk perambahan kawasan hutan saat ini ada 38 kasus yang ditangani kementerian dan yang sudah sampai P21 mencapai 27 kasus serta 8 kasus sudah divonis,”katanya.

Hadi mengakui perambahan kawasan hutan masih marak. Para mafia hutan, katanya, juga makin kejam karena tidak segan-segan mengerakkan rakyat untuk melakukan pembakaran. Kegiatan pembakaran ini masih marak di tahun 2010, meski asap yang ditimbulkannya tidak besar karena faktor cuaca yang menyebabkan kebakaran kawasan hutan cepat berhenti.

“Saya sangat mengecam kejahatan ini. Mereka jahat sekali membakar lahan. Pohon yang masih bagus dibakar, ini sangat bahaya,” tegasnya.

Selama tahun ini, jumlah hot spot di wilayah Indonesia turun menjadi 9.841 titik api dari rata-rata selama 2005-2009 yang mencapai 458.444 titik api. Menhut mengakui kasus pembalakan haram masih terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Kejahatan hutan ini dilakukan secara terorganisir dan para pelaku utamanya mengetahui kapan pengawasan lengah dari pusat.

Menhut menduga kejahatan terorganisasi ini digerakkan oleh mafia hutan dengan menggerakkan masyarakat pendatang agar membakar lahan untuk digantikan dengan lahan sawit.
“Di tempat lain juga masih banyak terjadi terutama di Riau, masyarakatnya dimobilisasi. Mereka bukan masyarakat asli, tapi pendatang,” pungkasnya. (zul/jpnn)
Sumber : Sumut pos

Comments

Komentar Anda