Seputar Madina

Prospek Bandara Mandailing Natal

Oleh : Zainuddin JR Lubis.Anggota TP2D Madina

Cukup menarik perhatian mengikuti perkembangan pembangunan bandar udara (bandara) Bukit Malintang yang berada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), provinsi Sumatera Utara. Hingga dengan pekan lalu dikhabarkan, progres atau laporan kemajuan pembangunan bandara itu sudah mencapai 50 persen. Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi didampingi Wakil Bupati Madina, Atika Nasution juga sempat meninjau pembangunan bandara pekan lalu. Pembangunan itupun terus dimonitor oleh Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Madina, Todung Mulya Lubis. Salah satunya lewat percakapan di grup WA TP2D Kab Madina itu. Apalagi sekitar dua bulan lalu dia sudah mengunjungi lokasi pembangunan bandara Bukit Malintang yang didamping Bupati Madina Jakfar Suhairi Nasution. Saat kunjungan itu bertemu langsung dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) bandara.

Potensi Bandara Bukit Malintang 

Hingga dengan akhir bulan Agustus 2023, operasional bandara Aek Godang di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) belum beroperasi kembali. Bandara ini juga dekat dengan Kota Padang Sidempuan di provinsi Sumatera Utara. Pengecekan itu dilakukan secara sampling dengan mencoba membooking tiket penerbangan dari bandara Kuala Namu, Deli Serdang ke bandara Aek Godang itu. Dari dua layanan pembelian tiket seperti Traveloka.com dn Tiket.com. Ditemukan jawaban bahwa penjualan tiket dari Kuala Namu ke bandara Aek Godang tidak tersedia. Seperti diketahui penerbangan di bandara Aek Godang berhenti setelah munculnya wabah pandemi Covid-19 sekitar tahun 2020 lalu melanda Indonesia dan dunia.

Pembangunan terminal Bandar Udara Mandailing Natal ( ist )

Sejak tahun 2016 lalu maskapai penerbangan Wings Air telah membuka penerbangan dari Kuala Namu ke Aek Godang setiap hari. Penerbangan itu menggunakan pesawat jarak pendek dengan baling baling jenis pesawat ATR 72 600 yang berkapasitas penumpang 70 seat. Penulis juga sempat menggunakan penerbangan itu lebih dari sekali untuk satu urusan menjelang pilkada di Madina tahun 2020 lalu.

Selain maskapai penerbangan Wings Air, tahun 2019 lalu dilaporkan maskapai penerbangan Citilink juga sempat membuka penerbangan Kuala Namu ke Aek Godang. Penerbangan itu dilakukan tiga kali dalam seminggu. Maskapai juga menggunakan jenis pesawat yang sama dengan Wings Air yaitu ATR 72 600.

Tentunya apabila bandara Aek Godang belum beroperasi hingga tahun 2024 potensi bandara Bukit Malintang cukup bagus. Sebab penumpang pesawat terbang yang selama ini dari bandara itu akan memiliki alternatif lewat bandara Bukit Malintang. Aoalagi jarak dari bandara Aek Godang ke bandara Bukit Malintang hanya sekitar satu setengah jam perjalanan dengan kendaraan atau mobil. Lebih dekat dibanding ke bandara Sibolga, Tapanuli Tengah.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2019 lalu jumlah penumpang yang datang ke bandara Aek Godang sebanyak 10800 orang. Sementara penumpang yang berangkat dari bandara sebanyak 10749 orang. Jumlah kedatangan dan keberangkatan itu menurun dibanding tahun sebelumnya tahun 2018 dan begitu juga dibanding tahun 2017 lalu. Tidak diketahui dan tidak dijelaskan penurunan jumlah penumpang itu

Akan tetapi apabila bandara Aek Godang telah beroperasi kembali tahun 2023 ini atau tahun depan tentu ceritanya akan berbeda. Dua bandara itu nantinya akan sama sama menjaring calon penumpang dari luar dan dari kawasan Tapanuli bagian Selatan (Tabagsel). Dan tentunya juga calon penumpang dari luar dan Tabagsel dan dari Kabupaten Madina sendiri yang diharapkan bisa menggunakan bandara Bukit Maluntang itu. Selain itu, maskapai penerbangan juga bisa melirik potensi rute penerbangan dari bandara Bukit Malintang ke Padang, provinsi Sumatera Barat dan atau ke Pekan Baru provinsi Riau. Hal itu akan mendukung peran bandara perintis itu untuk mempermudah konektivitas antar daerah dan antar provinsi.

Semoga pembangunan bandara Bukit Malintang itu selesai sesuai jadwal pada akhir tahun 2023. Dan mulai beroperasi yang direncanakan tahun 2024 nanti.

Bandara Bukit Malintang dibangun oleh Kementerian Perhubungan mulai sekitar tahun 2022 lalu dengan anggaran sekitar Rp 718 Milyar yang menggunakan anggaran multi years (tahun jamak). Data tersebut dari website Kementerian Perhubungan. Panjang runway ataupun landas pacu bandara 1450 meter x 30 meter. Sementara lahan pertapakan untuk bandara dan bangunan penunjang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Madina.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.