Seputar Madina

Ramadhan, Pedagang Pakkat Bermunculan di Madina


Panyabungan,

Bulan puasa selalu mendatangkan pedagang musiman seperti penjual Pakkat. Tradisi berjualan Pakkat di sejumlah pasar tradisonal dan Pusat Pasar Baru Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menjadi salah satu objek rezeki bulan sebab makanan tersebut sudah menjadi salah satu menu utama orang berbuka puasa saat berbuka dengan variasi harga Rp4.000 sampai Rp6.000 per batang.

“Kita tahu ribuan warga akan mendatangi sejumlah pasar tradisonal untuk mencari Pakkat dan kita menyakini kalau berjualan Pakkat akan meraih untung yang cukup lumayan,” sebut Nurhayani Pulungan, salah seorang penjual Pakkat di Pusat Pasar Baru Panyabungan, Senin (01/08/2011).

Dikatakan, tahun-tahun sebelumnya, dari berjualan Pakkat selama bulan Ramadhan Nurhayani bisa membutuhi kebutuhan pakaian dan keperluan Lebaran, sehingga diyakini kalau berjualan Pakkat dapat mendapatkan untung dadakan tahunan. “Hari pertama saja sudah mulai ramai peminat Pakkat, dan biasanya tidak sampai dua atau tiga jam sudah habis terjual dengan untung tiga kali lipat,” sebutnya.

Sementara Aminuddin Lubis, salah seorang calon pembeli Pakkat mengatakan, di hari biasa masyarakat tidak berminat dengan Pakkat, namun selama Ramadhan warga biasa menyiapkan Pakkat untuk menu buka puasa dan hal tersebut sudah menjadi tradisi turun temurun.

“Kita mengeluarkan uang sebesar Rp15.000 per hari untuk membeli Pakkat, karena kalau tidak ada Pakkat saat berbuka serasa ada yang kurang enak, sebab mulai dari anak-anak hingga nenek-nenek ikut menikmati Pakkat,” katanya. (BS-026)
Sumber : beritasumut.com

Comments

Komentar Anda

One thought on “Ramadhan, Pedagang Pakkat Bermunculan di Madina

  1. Kalau di Padangbolak disebut pakkat, tapi kalau di Madina mestinya disebut PANGKAT dong he he he

Tinggalkan Balasan ke AnonimBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.