PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Mandailing Natal (Madina) akhirnya angkat bicara dan memberi tanggapan terkait kasus pemukulan terhadap salah satu wartawan yang terjadi pada Jumat (4/3) pekan lalu.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Akhmad Arjun Nasution mengatakan pihaknya sejak awal proaktif dan kooperatif dalam penanganan kasus tersebut.
“Kita juga terus menjalin komunikasi intensif dengan aparat penegak hukum,” katanya yang dihubungi Mandailing Online di Panyabungan, Senin (7/3) siang.
Penasehat Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Madina ini menerangkan, pasca kejadian Dan Koti Sapruddin Lubis, Sekjend Zainal Arifin Simbolon, dan beberapa kader diterjunkan untuk mencari pelaku yang diduga anggota Pemuda Pancasila.
“Mereka terus beroperasi di Wilayah Tapsel, Sidimpuan, Palas dan Paluta bahkan sampai ke Bagan Batu untuk ikut bekerja sama dengan aparat,” tegas Mantan Anggota DPRD ini didampingi Ketua Bid Organisasi dan Keanggotaan Al Hasan Nasution, S.Pd dan Ketua Bid Politik, Hukum dan HAM Nanda Nasution, SH.
Akhmad Arjun menjelaskan, pihaknya akan tetap menghormati proses hukum yang berlaku dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini untuk ditangani secara profesional dan transparan oleh aparat penegak hukum.
“Kita mengapresiasi dan turut mendukung penegakan supremasi hukum atas kejadian ini. Kita akan terus mensupport dan bekerja sama dengan aparat dalam menangani kasus hukum ini,” jelas Arjun.
Ketua PP Madina ini mengimbau kepada seluruh kader untuk tetap tenang dan menahan diri dan menjaga situasi agar tetap sejuk dan kondusif.
Arjun meminta seluruh pihak melihat kasus ini secara objektif sehingga tidak menimbulkan kegaduhan baru.
“Kita meminta seluruh pihak untuk tidak berasumsi liar dan beropini secara subjektif tanpa data dan fakta yang akurat. Mari kita serahkan sepenuhnya kepada aparat hukum untuk penanganan kasus hukum ini,” tegas Arjun
Arjun menambahkan, persoalan ini murni tindakan spontanitas dan tidak memiliki hubungan sebab-akibat sehingga terjadi pemukulan.
“Jadi, kita berharap semua pihak tidak membuat pernyataan yang tendensius, prematur dan beropini bebas apalagi mengkaitkan hal ini dengan keterlibatan ormas tertentu,” harapnya.
“Apalagi menuduh tanpa bukti sebagai orang suruhan dari pimpinan ormas (untuk melakukan pemukulan) atau ada konspirasi kotor yang ingin membenturkan ormas dengan pers,” tutupnya.
Peliput: Roy Adam