Artikel

Generasi Muda, Jadilah Penyebar Tauhid

Oleh: Alfi Ummuarifah
Pegiat Literasi Islam Kota Medan

Tragedi di Itaewon dan beberapa tragedi lain dengan hilangnya ratusan nyawa dalam acara-acara hiburan yang melibatkan generasi muda semakin mengkhawatirkan.

Hilangnya ratusan nyawa itu tak dianggap masalah oleh negara. Kasusnya pun tidak terlalu diseriusi untuk diselesaikan. Peluang untuk terjadi lagi selalu ada. Masyarakat tak punya kepastian akan munculnya generasi muda bervisi besar  yang produktif.

Demikianlah, semua itu wajar terjadi dalam negara yang terjebak liberalisme sekuleris. Kiblat dunia barat dengan peradabannya tetap diikuti secara latah oleh negara lain termasuk Korea, Indonesia dan banyak lagi.Tak sadar, bahwa sesungguhnya kini sedang dijajah dan terjerat dalam jeratan industri budaya syahwat dan syubhat.

Awalnya, semua ini atas nama memanfaatkan waktu remaja dalam dunia hiburan. Cuma kesenangan saja. Simbiosis mutualisme dari penikmat hiburan dan industri hiburan dari kapitalisme akhirnya terkolaborasi alami. Namun faktanya, simbiosis justru berubah jadi parasitisma. Konsumen yang rugi, sementara kapital (parasitnya) menjajah pemikiran dan perilaku generasi di negara manapun mereka berada. Generasi bebek tercetak secara cepat tanpa batas. Generasi yang kehilangan cita-cita tertingginya sebagai agent of change.

Padahal generasi muda itu adalah generasi pewaris sebuah negara untuk beberapa tahun yang akan datang. Bonus demografi bisa justru berpeluang berubah menjadi bencana demografi. Indonesia dikhawatirkan masuk dalam jajahan industri hiburan yang melenakan. Pemerintah ternyata telah abai dari tugasnya sebagai perisai (junnah). Perisai untuk melindungi generasi dari gempuran informasi dan pembentukan karakter yang kapitalistik dan konsumeristik.

Kondisinya ini berbeda dengan kondisi kaum muda para penolong agama Allah yang punya visi besar dalam meninggikan kalimat Allah. Mereka para hawariyyun yakni orang muda penolong Nabi Isa pada masa itu. Juga kaum muda semisal Arqom, Yasir, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Umar, Mush’ab bin Umair, Saad bin Muadz yang juga punya visi besar mewujudkan peradaban islam yang berusia 13 abad hingga tahun 1924 di Turki Usmani.

Lihatlah juga Sultan Muhammad Al-Fatih dan tentaranya, generasi Shalahuddin Al Ayyubi yang luar biasa itu. Semuanya adalah generasi muda yang dilahirkan oleh sistem islam, sehingga mereka terbina ketakwaannya untuk hanya hidup dalam rangka meninggikan kalimat Allah. Bukan foya-foya dalam perayaan, konser, dan acara yang menghabiskan waktunya dalam aktifitas yang tidak bermutu.

Semua itu karena sistem kapitalisme sekuleris yang menganut kebebasan berekspresi, berfikir, berekonomi dan berpendapat secara bebas. Tak lagi mengindahkan baik buruk, halal haram, terpuji dan tercela menurut pandangan al-Khalik.

Yuk kita lihat bagaimana dulu para Ansharullah yaitu sahabat hawariyyun menyatakan komitmennya membersamai Nabi Isa As. Ini disinggung dalam
QS. As-Saff ayat 14

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُوۡنُوۡۤا اَنۡصَارَ اللّٰهِ كَمَا قَالَ عِيۡسَى ابۡنُ مَرۡيَمَ لِلۡحَوٰارِيّٖنَ مَنۡ اَنۡصَارِىۡۤ اِلَى اللّٰهِ‌ؕ قَالَ الۡحَـوٰرِيُّوۡنَ نَحۡنُ اَنۡصَارُ اللّٰهِ‌ فَاٰمَنَتۡ طَّآٮِٕفَةٌ مِّنۡۢ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ وَكَفَرَتۡ طَّآٮِٕفَةٌ ۚ فَاَيَّدۡنَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا عَلٰى عَدُوِّهِمۡ فَاَصۡبَحُوۡا ظٰهِرِيۡنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikutnya yang setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah,” lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; lalu Kami berikan kekuatan ke-pada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang.

Allah memerintahkan kaum Muslimin agar menjadi penolong-penolong agama Allah, menyebarluaskan agama-Nya, meninggikan kalimat-Nya sehingga tidak ada yang mengalahkannya, dengan beriman dan berjihad. Hal yang sama pernah dilakukan sahabat-sahabat terdekat Nabi Isa yang berkata kepada mereka, “Siapakah penolong agama Allah?” Mereka menjawab, “Kamilah penolong-penolong agama Allah.”

Nah, kita generasi muda, generasi emas X, Y ,Z  yuk jadi penolong agama Allah. Semoga peradaban mulia yang kita rindukan segera tegak dengan upaya dan keterlibatan kita di dalamnya. Amin.

Medan, 8 Nopember 2022

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.