Seputar Madina

Perantau Asal Panyabungan Keluhkan Galundung

gelondong batu emas 310812Panyabungan (MO) – Sejumlah perantau asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) khususnya Panyabungan mengeluhkan kondisi lingkungan pemukiman masyarakat yang sudah banyak dimasuki gelondongan batu emas atau Galundung sebutan lazim di Mandailing.

Sebab galundung yang diketahui menggunakan mercury atau bahan beracun bakal membahayakan kesehatan masyarakat, dan perantau juga menyesalkan sikap pemerintah dan juga instansi terkait karena hingga saat ini belum berhasil menertibkannya.

“Kalau sudah tahu ada zat beracun koq sampai sekarang tidak ditertibkan, itukan berbahaya bagi kesehatan warga” sebut Safar Nasution warga Panyabungan yang merantau di Jakarta dan dikenal sebagai aktivis pemerhati lingkungan kepada wartawan, Minggu (27/8).

Diceritakan Safar, sudah ada beberapa daerah yang pernah merasaka damfak dari penyalahgunaan merury atau zat beracun itu, dan apabila dilihat dari penelitian kesehatan zat beracun dari mercury itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia meski kata Safar damfaknya tidak dirasakan secara spontanitas, namun apabila sudah masuk ke tubuh manusia itu sendiri maka kesehatannya akan terganggu.

”Biasanya damfaknya akan terlihat setelah beberapa tahun kemudian, bisa saja manusia yang mengonsumsi itu tidak akan berguna lagi yang paling dikhawatirkan adalah ibu hamil, bisa saja bayinya akan mengalami cacat dan sebagainya, artinya Galundung itu maunya jauh dari pemukiman masyarakat, karena limbah yang dibuang itu apabila bercampur ke air sungai yang dipakai warga disinilah yang kita takutkan” ucapnya.

Diakuianya dari cerita yang dia dengar, sudah ada sejumlah warga Panyabungan kaya dengan melakukan penambangan emas di sekitar Sihayo dan Sambung atau daerah izin perusahaan PT Sorikmas Mining, namun kata Safar terlepas dari pakai izin atau tidak memiliki izin penambangan tradisional yang sudah nyata merusak lingkungan dan mengancam keselamatan nyawa warga itu tidak seharusnya dibiarkan Pemerintah.

”Memang benar di satu sisi sebagian warga kita memperoleh kehidupan dari menambang emas seperti itu bahkan saya dengar sudah banyak yang kaya, tetapi caranya itu yang kita takutkan, damfaknya tidak sekarang kita rasakan lho. Semestinya pemerintah bijaksana dengan membuat suatu peraturan atau apapun namanya yang bisa menyelamatkan lingkungan kita khususnya menyelematkan nyawa keluarga kita, kalau bisa Galundung itu agar ditertibkan dan jauh dari pemukiman masyarakat” tambahnya.

Seperti diketahui, galundung emas bukan hanya menjamur di desa-desa dekat lokasi tambang saja, tetapi ratusan bahkan ribuan Galundung terlihat sudah menjamur di tengah-tengah pemukiman masyarakat dan tak jarang pemilik Galundung yang membiarkan limbahnya ke sungai yang digunakan masyarakat untuk MCK dan seperti di kecamatan Nagajuang banyak limbah Galundung yang terbuang ke pematang sawah warga dan saat ini petani juga ikut resah. (idw)

Comments

Komentar Anda

One thought on “Perantau Asal Panyabungan Keluhkan Galundung

  1. seharusnya bukan hanya anak perantau yg prihatin tapi justru masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar panyabungan itu yg perlu menyelamatkan lingkungan panyabungan…selamatkan masyarakat sebelum terjadi bencana..( Mina mata)….waspadalah…waspadalah…

Tinggalkan Balasan ke aliBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.