Artikel

Menikah Pasti Ada Ujiannya

Oleh: Siti Khadijah Sihombing, S.Pd
Aktivis Dakwah dan Pemerhati Keluarga Muslim

Menurut KBBI, nikah adalah perjanjian perkawinan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Secara istilah, pernikahan adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. (Tirto.id)

Jadi, menikah adalah penyatuan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahrom dalam suatu ikatan yang menghalalkan dan menjadikan mereka mahrom.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surah Ar-Rum ayat 21: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan di antaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir,” (Ar-Rum [30]: 21).

Setelah diucapkan ijab qobul maka seorang lelaki dan perempuan akan terikat dalam sebuah pernikahan yang sangat sakral dan bisa mengguncang Arsy Allah. Dan menikah juga adalah ibadah terlama atau terpanjang dalam kehidupan manusia. Karena menikah adalah ibadah terlama, maka pastinya untuk menjalankan ini setiap umat manusia tidak akan luput dari ujian yang menyertainya. Oleh karenanya, setiap pernikahan itu dibutuhkan kesabaran, ketabahan, perjuangan, dan keikhlasan yang tiada habisnya.

Di dalam pernikahan itu pasti ada pasang surutnya, sebab dijalani oleh dua orang yang memiliki pemikiran, sifat ego dan hawa nafsu. Jadi, setiap proses perjalanannya akan selalu ada perselisihan yang menyertainya. Atau bahkan akan ada ujian orang ketiga yang akan menghancurkan indahnya sebuah pernikahan.

Apalagi saat ini ketika kita hidup dalam sistem kapitalisme, dimana setiap umat manusia lebih banyak mengutamakan kebahagiaan sesaat dalam menjalankan kehidupannya. Jadi bisa saja ujian itu akan datang mulai dari kondisi keuangan, hadirnya para pelakor, atau tidak adanya waktu diantara pasangan suami istri untuk saling memadu kasih sebab sibuknya mereka dalam mengumpulkan pundi-pundi uang.

Iya, hal ini sangat menjadi pemicu yang sering muncul dalam ujian sebuah pernikahan. Karena tidak bisa kita pungkiri, ketika kita hidup dalam sistem kapitalisme mengakibatkan tujuan dari sebuah pernikahan akan menjadi kabur dan tidak lagi sesuai ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Hari ini banyak pasangan suami istri yang bisa saling memaki hanya karena mereka kekurangan uang yang mengakibatkan rasa cinta antara mereka menjadi berkurang. Dan hal ini akan memicu munculnya orang ketiga yang akan lebih memperburuk hubungan suami istri. Iya, semua ini muncul karena kita hidup dalam sistem kapitalisme yang membuat suami istri menjadi musuh yang akan saling menjatuhkan.

Itulah makanya, kita hari ini sangat membutuhkan sistem islam kaffah agar kehidupan kita kembali sesuai fitra manusia yang sudah Allah tetapkan. Dalam sistem islam kaffah seluruh umat manusia akan memahami apa hakikat dan tujuan dari sebuah kehidupan sehingga mereka akan menjalankan sebuah pernikahan sesuai dengan yang Allah perintahkan.

Seorang istri tidak lagi sibuk mengejar karir dunia yang membuat dia menelantarkan keluarganya. Dan seorang suami akan bertanggung jawab kepada seluruh keluarganya dan akan memahami dirinya adalah seorang qowwam yang harus mengayomi keluarganya. Sebab mereka akan paham akan hak dan kewajiban mereka masing-masing.

Dan jika kita hidup dalam sistem islam kaffah maka urusan keuangan, orang ketiga atau persoalan lainnya, tidak akan lagi menjadi pemicu keretakan rumah tangga kaum muslimin sebab kita akan sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, bersyukur atas segala pemberian Allah akan membuat hati kita tenang dan kita tidak akan lebih mementingkan kebahagiaan semu dalam kehidupan dunia ini sebab apa pun yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya di yaumil hisab nantinya.

Maka untuk menyelesaikan seluruh persoalan kehidupan termasuk pernikahan, kita butuh hidup dalam sistem islam kaffah agar kita bisa merasakan kehidupan yang Rahmatan lil ‘alamiin sesuai yang telah Allah janjikan.

Dan sekali lagi setiap pernikahan itu pasti ada ujiannya, tetapi jika kita hidup dalam sistem islam kaffah, maka kehidupan kita akan lebih terarah dan kita akan lebih memahami arti ujian yang Allah berikan kepada kita tanpa harus takut tidak mendapatkan segala kemewahan dunia yang fatamorgana ini. Sebab dalam sistem islam kaffah ketaqwaan seorang hamba akan selalu terjaga karena mereka hanya memikirkan bagaimana cara untuk selalu menjadi hamba yang taat kepada Allah, sehingga dengan ketaqwaan itu membuat Allah meridhoi mereka dan mereka mendapatkan ganjaran pahala yang luar biasa serta layak menjadi penghuni surga-Nya.

Sebagai hamba kita harus sadar bahwa setiap manusia pasti akan Allah berikan ujian, baik itu ujian keburukan ataupun kebahagiaan. Jadi, nikmati saja setiap ujian yang kita alami dengan tetap bertaqwa kepada Allah dan berprasangka baiklah selalu kepada Allah. Sebab apa yang Allah berikan pastilah yang terbaik untuk hamba-hambaNya.

Wallahu’alam Bishawwab.

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.