SIPIROK-Beberapa penenun kain bakal baju dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) di Kecamatan Sipirok, Tapsel mulai mengeluhkan kenaikan harga benang polister sebagai bahan dasar.
Pasalnya, ujar Koordinator Pertenunan Desa Padang Bujur, Kecamatan Sipirok, Sariame Siregar (33), kenaikan harga yang terjadi lebih dari setahun terakhir belum di barengi dengan kenaikan hasil karya mereka di pasaran.
Di jelaskannya, jenis benang polister merupakan bahan dasar yang biasa di gunakan dalam pembuatan kain bakal baju dengan kualitas standar.
“Kenaikan harga benang jenis polister sudah terjadi lebih dari setahun terakhir, sehingga upah para pekerja menjadi berkurang setiap helainya. Karena kanaikan harga benang itu belum di imbangi dengan harga pasaran kain yang kita produksi,” kata Sari kepada METRO, Rabu (8/2).
Sari mengatakan, sudah beberapa kali dalam setahun terakhir harga benang mengalami kenaikan dan terakhir harganya Rp175 ribu per grosnya. Padahal, ketika harga benang masih Rp120 ribu per gros, justru harga kain hasil tenunan juga masih sama yakni Rp150-Rp175 ribu per helainya (sistem borong).
“Kita sangat mengeluhkan kondisi ini. Biasanya setiap penenun bisa mendapatkan upah Rp75 ribu per helai, tetapi kali ini justru menjadi Rp65 ribu per helainya, diakibatkan kenaikan harga benang itu,” sambungnya sambil mengaku tak tahu penyebab kenaikan itu.
Tentu saja naiknya harga benang polister ini sangat berdampak pada berkurangnya penghasilan pengrajin. Karena, biaya produksi untuk sehelai kain menjadi bertambah. Ditambahkannya, memang setiap 2 gros benang bisa menghasilkan 6 helai kain. Namun, dalam proses pembuatan kain tentu butuh beberapa jenis benang lainnnya, seperti benag motif yang tentunya tergantung pesanan.
Melihat kondisi ini, pengrajin berharap perhatian dari pihak pemerintah terutama untuk pemasaran yang jelas dan terorganisir. (ran/mer.metrotabagsel)
Pos-pos Terbaru
- Gaungkan Literasi Media Siber, Walikota Medan Beri Dukungan ke SMSI Medan
- 8 Istilah Unik dan Fakta Menarik Pesantren di Mandailing Natal
- Khairul Saleh Mengaku Tau Aliran Dana Dugaan Korupsi Smart Village di Madina yang Sedang Ditangani Kejaksaan
- MENGKRITISI PERATURAN PRESIDEN NOMOR 33 TAHUN 2020
- Kasat Reskrim Madina Bantah Pemanggilan Pengusaha Galundung dan Tong
Most Used Categories
- Seputar Madina (5,082)
- Berita Sumut (1,421)
- Seputar Tapsel (439)
- Berita Nasional (918)
- Artikel (746)
- Politik Madina (283)
- Budaya (255)
- Berita Foto (255)
- Pendidikan (174)
- Dakwah (150)